MENGHAYAL
Sabda Nabi SAW: “Aku khawatir dua hal menimpa kalian: (1) panjang
angan-angan dan (2) mengikuti hawa nafsu. Sesungguhnya angan-angan yang panjang
bisa melupakan akherat, dan mengikuti hawa nafsu bisa menghalangi kebenaran”.
Sabda Nabi SAW: “Aku menjamin tiga orang dengan tiga perkara, orang
yang menekuni duniawi akan rakus terhadapnya, dan orang yang kikir terhadapnya
ada tiga hal: (1) fakir dan tidak pernah kaya, (2) selalu sibuk mengurusinya,
dan (3) kesusahan yang tidak ada rasa gembira di dalamnya”.
Nabi Adam a.s. telah berwasiat kepada putranya Nabi syitsdengan
lima perkara, dan kelak akan berwasiat pula kepada anak cucunya setelah ia
mati:
Pertama:
ia berkata kepada syits, “Katakanlah kepada anak cucumu janganlah merasa
tentram terhadap dunia, sebab aku hanya tentram dengansurga yang kekal, namun
Allah telah mengeluarkan aku.
Kedua:
katakan kepada mereka agar jangan bersikap mengikuti kesenangan wanita, sebab
aku pernah bersikap menuruti istriku dengan makan buah khuldi, namun yang
kudapat hanya penyesalan.
Ketiga:
katakan kepada mereka setiap perbuatan yang hendak dikerjakan pikir dulu
akibatnya, karena andai aku memikirkan akibatnya, pasti yang menimpaku sekarang
tidak akan terjadi.
Keempat:
katakan kepada mereka bilamana hatimu goncang menghadapi sesuatau, jauhilah
sesuatu itu, sebab ketika aku memakan buah khuldi hatiku terguncang hebat,
akhirnya aku menyesal.
Kelima:
bermusyawaralah bila memutuskan perkara, sebab dulu andaikan aku bermusyawarah
dengan para malaikat pasti tidak akan terjadi apa yang menimpaku.
Diceritakan ketika Nabi Isa duduk-duduk, ada seorang tua tengah
bekerja mencangkul tanah. Dia berkata: “Ya Allah angkatlah angan-angannya dari
otaknya”. Kemudian orang tua tersebut meletakkan cangkul dan tidur. Ia berdiam
sebentar kemudian Isa berkata lagi: “Ya Allah kembalikan angan-angannya”.
Lelaki itu berkata saat aku bekerja hatiku berkata pada diriku sendiri: ‘Sampai kapan kamu bekerja! Padahal kamu
orang yang sudah renta’. Maka aku melemparkan cangkul dan langsung tidur.dan
hatiku berkata lagi: ‘Demi Allah kamu masih harus bekerja selama kamu masih
hidup!’. Akupun berdiri dan mencangkul lagi.