PENGETAHUAN MISTIK
Pengetahuan Mistik adalah
pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio, pengetahuan ini kadang-kadang
memiliki bukti empiris tapi kebanyakan tidak dapat dibuktikan secara empiris.
A. ONTOLOGI
PENGETAHUAN MISTIK.
1. Hakikat
Pengetahuan Mistik
Mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional, ini pengertian yang
umum.adapun pengertian mistik dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan ajaran
atau keyakinan tentang tuhan yang diperoleh melalui meditasi atau spiritual,
bebas dari ketergantungan pada indera dan rasio (A.S. Hornby, A
Leaner’s Dictionary of Current English, 1957 : 828).
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami oleh rasio,
maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio.
Pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris tetapi tidak dapat
dibuktikan secara empiris.
Pengetahuan mistik sebenarnya pengetahuan yang bersifat mistik ialah
pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris.
2. Struktur
Pengetahuan Mistik.
Dilihat dari sifatnya kita membagi mistik menjadi dua bagian yaitu mistik
biasa dan misitk magis. Mistik-biasa ialah mistik tanpa kekuatan tertentu.
Dalam Islam mistik yang ini ialah tasawuf. Mistik magis ialah mistik yang
mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Mistik magis dibagi dua macam, yaitu mistik-magis-putih dan mistik-magis-hitam.
Contoh magis putih di dalam Islam seperti mukjizat, karomah ilmu hikmah.
Sedangkan contoh magis hitam seperti santet, dan sejenisnya yang menginduk ke
sihir. Magis hitam berasal dari luar agama.
Perbedaan mendasar ada pada segi filsafatnya. Magis putih selalu dekat dan
berhubungan dan bersandar pada Tuhan, sehingga dukungan Ilahi sangat mendukung.
Hal ini berjalan sejak zaman kenabian, pada pemilik magis putih selain Nabi
disebut karamah. Kekuatan supranatural pada Nabi ada juga yang ditunjukan
melalui benda seperti mukjizat Nabi Musa. Dalam benda seperti itu telah
terdapat kekuatan Ilahiah (Ibn Khaldun, Muqaddimah, 1986 : 690).
Magis hitam selalu dekat, bersandar dan bergantung pada kekuatan setan dan
roh jahat. Menurut Ibn Khaldun (1986 : 684) mereka memiliki kekuatan di atas
rata-rata manusia, kekuatan mereka itu memungkinkan mereka mampu melihat
hal-hal gaib, karena adanya dukungan setan atau roh jahat tadi. Jiwa-jiwa yang
memiliki kemampuan magis ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
Pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau
himmah. Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan
menggunakan watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada didalamnya, baik
benda angkasa atau benda yang ada dibumi. Ketiga, mereka yang
mekakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan
berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi. Kelompok ini disebut kelompok
pesulap (sya’badzah).
B. EPISTEMOLOGI
PENGETAHUAN MISTIK.
Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera
dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa, melalui hati
sebagai alat merasa. Kalau indera dan rasio ialah alat mengetahui yang dimiliki
oleh manusia, maka rasa atau hati juga alat mengetahui.
Objek Pengetahuan Mistik.
Yang menjadi objek pengetahuan mistik ialah objek yang
abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, Malaikat, surga,
neraka, jin dan lain-lain. Termasuk objek yang hanya dapat diketahui melalui
pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio,
yaitu objek-objek supra-natural (supra-rasional), seperti kebal, debus,
pelet, penggunaan jin dan santet.
Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik.
Pada umumnya cara memperoleh pengetahuan mistik ialah latihan yang disebut
juga riyadhah. Dari riyadhah itu manusia
memperoleh pencerahan, memperoleh pengetahuan yang dalam tasawuf disebut ma’rifah.
Ukuran Kebenaran Pengetahuan Mistik.
Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan (bersifat) mistik ialah
kita tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada di dalam sesuatu
kejadian mistik. Akan lebih merepotkan kita memahami sesuatu teori
dalampengetahuan mistik bila teori itu tidak punya bukti empirik; sulit
diterima karena secara rasional tidak terbukti dan bukti empirik pun tidak ada.
C. AKSIOLOGI
PENGETAHUAN MISTIK.
Kegunaan Pengetahuan Mistik.
Di kalangan sufi (pengetahuan mistik biasa) dapat menetramkan jiwa mereka,
mereka bahkan menemukan kenikmatan luar biasa tatkala “berjumpa” dengan
kekasihnya (Tuhan). Pengetahuan mereka sering dapat menyelesaikan persoalan
yang tidak dapat diselesaikan oleh sain dan filsafat. Pemegang magis putih
menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan, seperti untuk pengobatan,
mendamaikan suami istri yang sedang cekcok.
Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah.
Dari sini muncul lagi istilah baru dalam dunia mistik magis dalam dunia
Islam, yaitu ‘ulum al-hikmah yang berisi antara lain
rahasia-rahasia huruf Al-qur’an yang mengandung kekuatan magis, rahasia wafaq,
rahasia asma Ilahiah dan ayat-ayat Ilahiah. Dari kontemplasi
dan pengolahan spiritual, para tokoh akhirnya mampu merumuskan berbagai formulasi
kekuatan rohaniah yang terkandung dalam ayat-ayat Al-qur’an. Kekuatan alam (aflak)
pun akhirnya tunduk di bawah sinar Ilahi dan dukungan-Nya melalui huruf-huruf
dan nama-nama indah-Nya. Malalui kalam Ilahi inilah jiwa-jiwa Ilahiah yang
aktif di dunia dapat digunakan oleh manusia untuk tujuan-tujuan yang
dikehendakinya.
Contoh pengetahuan mistik
ILMU LADUNI.
Dalam tasawuf dikenal tiga alat untuk berkomunikasi
secara rohaniah, yaitu kalbu untuk mengetahui
sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai Tuhan dan sirr untuk musyahadah yakni
menyaksikan keindahan, kebesaran dan kemuliaan Tuhan secara yakin. Ketiga unsur
itu sebenarnya menyatu, kesatuan itu secara umum disebut hati. Jika hati
tersebut dikosongkan dari segala sesuatu yang buruk dan diisi dengandzikrullah, maka
hati itu akan mencapai pengetahuan yang disebut laduni. Dalam kondisi seperti
itu orang tersebut telah mencapai tingkatan wali Allah atau manusia Tuhan.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa, ilmu laduni adalah
ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu
laduni adalah ilmu yang diterima langsung melalui Tuhan, iluminasi atau
inspirasi dari sisi Tuhan. Adanya ilmu laduni dibenarkan oleh Al-qur’an seperti
disebut dalam surat al-Kahfi : 65 “Dan telah Kami ajarkan (kepada
Khidir) ilmu dari Kami”.
Epistemologi.
SIHIR.
Secara etimologis kata sihir berasal dari bahasa Arab bentuk mashdar kata
kerja sahara-yasharu yang memiliki arti sesuatu yang sumbernya
lembut dan halus. Selain makna bahasa di atas, kata sihir secara bahasa juga
berarti al-sharfu (membelokan), maksudnya membelokan sesuatu
dari kenyataan yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan yang sebenarnya.
SANTET.
Istilah santet ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur, di Bali
disebut leak, di NTB dan NTT disebut leo-leo, tenung di
Jawa Tengah, teluh di Jawa Barat, di Tapanuli disebut begu ganyang dan
di Madura disebut se’er. Dalam Kamus Umum Bahasa Sunda
(1982: 152) disebutkan bahwa santet adalah jampe pamake keur hasud ka
batur sina gering atawa maot (mantra yang dibacakan dengan maksud
hasud pada orang lain agar sakit atau mati).
Dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar