SELAMAT MEMBACA SOBAT... SEMOGA BERMANFAAT AMIIN... BB : 542B97DF

Jumat, 27 Juni 2014

Struktur Filsafat

STRUKTUR FILSAFAT

Pada pokoknya struktur filsafat berkisar pada tiga cabang:



Teori Pengetahuan
Teori Hakikat
Teori Nilai

Tiga cabang ini melahirkan cabang-cabang baru yang merupakan anak-anak cabang dari ketiga cabang tadi.

1. TEORI PENGETAHUAN

Cabang filsafat yang membahas norma-norma atau teori tentang cara mendapatkan pengetahuan dan membicarakan pula tentang bagaimana cara mengatur pengetahuan itu sehingga menjadi pengetahuan yang benardan berarti. posisi terpenting dan terutama dari teori pengetahuan adalah membicarakan apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu, cara berpikir dan hukum berpikir mana yang harus dipergunakan agar kita mendapat pemikiran yang kemungkinan benarnya paling besar.

Ada dua cabang yang akan membahasnya:


Ø  Epistemologi 
Ø  Logika

EPISTEMOLOGI

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yang berarti knowledge atau pengetahuan dan logy berarti teori. Epistemologi dapat diartikan sebagai teori pengetahuan, atau filsafat ilmu. Terdapat empat persoalan pokok dalam bidang ini:


- Apa pengetahuan itu?
- Apa sumber-sumber pengetahuan itu?
- Dari manakah pengetahuan yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya?
- Apakah pengetahuan kita itu benar(valid)?


Definisi pengetahuan

Pada dasarnya pengetahuan mempunyai tiga kriteria:


1)      Adanya suatu sistem gagasan dalam pikiran.
2)      persesuaian antara gagasan itu dengan benda-benda sebenarnya.
3)      adanya keyakinan tentang persesuaian itu.



Persoalan berikutnya yaitu tentang sumber pengetahuan manusia. Louis Q. Kattsof  mengatakan bahwa sumber pengetahuan ada lima macam, yaitu:



1)                  Empiris yang melahirka aliran empirisme
2)                  Rasio yang melahirkan aliran rasionalisme
3)                  Fenomana yang melahirka aliran fenomenologi/fenomenalisme
4)                  Intuisi yang melahirkan aliran intuisionisme
5)                  Metode ilmiah yang menggabungkan antara Rasionalisme dan empirisme

LOGIKA

Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

2. TEORI HAKIKAT

Hakikat artinya keadaan yang sebenarnya. Hakikat sebenarnya adalah keadaan sebenarnya dari sesuatu itu. Teori hakikat merupakan cabang filsafat yang membicarakan hakikat sesuatu.

Cabang teori hakikat:

Ontologi

Kosmologi
Theodecia

ONTOLOGI
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat dari sesuatu yang ada. Pertanyaan utama dalam ontologi adalah "Apa sebenarnya hakikat dari sesuatu yang ada?". Ada empat macam aliran filsafat yang mencoba memberikan jawaban atas persoalan tersebut:
1.Materialisme
2.Idealisme
3.Dualisme
4. Agnoticisme


KOSMOLOGI
Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.
Alam fisik atau jagat raya (cosmos) merupakan objek penyelidikan ilmu-ilmu alam, khususnya fisika. Ini berarti bahwa kosmologi adalah penyelidikan tentang jagat raya fisik, terdiri dari dua bagian:



Penyelidikan filsafat mengenai istilah-istilah pokok yang terdapat dalam fisika, seperti ruang dan waktu.
Pra-anggapan yang terdapat dalam fisika sebagai ilmu tentang jagat raya.
Prinsip kosmologi tidaklah benar-benar sebuah prisip, melainkan asumsi yang digunakan untuk membatasi dari begitu banyaknya teori kosmologi yang mungkin. Prinsip ini diturunkan dari pengamatan alam semesta dalam skala besar, dan menyatakan bahwa pada skala yang besar, alam semesta adalah homogen dan isotropik.

HEODECIA
Cabang filsafat theodecia atau teologi membicarakan tentang dasar-dasar ketuhanan dan hubungan manusia dengan Tuhan berdasarkan logika atau pendapat akal manusia.
Theodecia tidak membicarakan Tuhan dari segi agama. Dalam theodecia terdapat sejumlah aliran:


3. TEORI NILAI
ETIKA
Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.


ESTETIKA
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, αισθητική, dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:


1)      Studi mengenai fenomena estetis
2)      Studi mengenai fenomena persepsi
3)      Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis

Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.

Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan.

Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.
keindahan seharusnya memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan aspak rohani.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar