PROPAGANDA
DISUSUN OLEH :
ANGGA ABDUL MALIK
1341170505005
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji serta rasa syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang terus menerus tanpa
berhenti sedikitpun memberikan dan melimpahkan rahmat dan nikmatnya yang
tidak terhitung kepada penulis. Terutama nikmat iman, islam dan kesehatan serta
kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penulis
meyakini bahwa penulisan karya tulis ini, mustahil selesai tanpa pertolongan
dan bimbingan Allah SWT. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada sang panutan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para
sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir
zaman.
Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih
sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna. Memang tidak mudah bagi penulis
untuk menyelesaikan karya tulis ini, karena banyak hambatan dan tantangan yang
harus penulis hadapi baik dari faktor internal maupun eksternal. Maka disinilah
pertolongan Alla SWT dan peran orang-orang terdekat yang dapat memberikan
pemikiran dan motivasi, serta dukungan semua pihak penulis rasakan.
Penulis juga tidak lupa memohon untuk
dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan ini terdapat
hal yang tidak berkenan. Namun demikian penulis berharap semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan para pembaca umumnya.
|
Karawang, 12 April 2015
Penulis,
ANGGA ABDUL MALIK
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau
memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk
memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasisecara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk
memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan
pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda
hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih
menghasilkan reaksi emosional daripada reaksirasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk
persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung
perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda
memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator
dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha
melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat
disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik
penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa
negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan
propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.
B.
Rmusan masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
definsi propaganda
2.
Tipologi propaganda
3.
Komponen propaganda
4.
Sejarah propaganda
5.
Hubungan antara iklan, humas, dan propaganda
6.
Teknik-teknik propaganda
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah mengerti dan dapat memahami
propaganda, yang meliputi: definisi, tipologi, komponen, sejarah, dan
teknik-teknik propaganda.
D. Manfaat penulisan
Sebagai
tambahan khasanah keilmuan yang kita punya khususnya dalam bidang ilmu
Manajemen Humas dan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan di Bumi Pertiwi ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi propaganda
Pengertian Propaganda | Propaganda
adalah salah satu aktivitas komunikasi (bacapengertian komunikasi) yang telah ada sejak dulu, dan sangat sering digunakan dalam dunia
politik (baca pengertian politik).Pengertian propanda telah berkembang sejak awal pertama kali kata
itu diungkapkan oleh pemimpin umat kristiani Paus Urban VIII.
Pengertian Propaganda |
Propagare adalah bahasa latin untuk kata propaganda ini, yang mempunyai arti
cara tukang kebun untuk menyemaikan tunas tanaman ke dalam tanah/lahan untuk
memproduksi tanaman baru yang nantinya akan tumbuh sendiri. Dari kata propagare
inilah yang kemudian digunakan oleh Gereja Katolik Roma yang diadopsi secara
sosiologis yang berarti penyebaran ide-ide atau doktrin agama Kristen ke dalam
masyarakat secara terstruktur dan terencana.
(Apa pengertian ahli) Definisi
proganda menurut Kamus Oxford, adalah suatu himpunan atau program untuk
menyebarkan suatu dokrin. Selanjutnya, perkembangan terhadap kondisi masyarakat
(baca pengertian masyarakat) membuat pengertian propaganda lebih berkembang lagi bahkan pengertian
propanda menjadi hal yang lain dari definisi awalnya.
Sekarang kata propaganda memiliki
arti yang jelek. Definisi propagandaberkembang ke arah yang bersifat
pembohongan dan ataupun manipulasi. Hal ini dapat kita terima karena propaganda
yang terjadi selama perang Dunia I dan seterusnya, terlalu banyak propaganda
yang dilakukan oleh Negara-negara (bacapengertian negara). Propaganda yang dilakukan berupa kebohongan, dalih politik (baca pengertian politik) dan kisah kekejaman yang digunakan untuk mencapai tujuan perang. Hal ini
tidak sejalan dengan definisi propaganda yang hanya menanam kan ide bukan
kebohongan yang kemudian menyebar ke seluruh negeri sasaran propaganda.
Berikut beberapa pengertian dan definisi propaganda dari para ahli:
1.
Leonard Doob
Pengertian propanda menurut Leonard Doob bahwa propaganda adalah usaha
untuk mempengaruhi dan mengendalikan kepribadian serta perilaku orang lain ke
arah tujuan-tujuan yang tidak ilmiah dan masih diragukan kebenarannya dalam
masyarakat tertentu.
2.
Ferdinan Tonnies
Definisi propaganda menurut Ferdinand Tonnies bahwa propanda adalah
suatu kegiatan untuk menggerakkan (mobilisize) pendapat secara umum (mass
opinion) secara besar-besaran yang bertujuan menyebarkan suatu ide tanpa
memperdulikan kecocokan dan kebenarannya
3.
Prof. Mar'at
Pengertian propaganda menurut Prof. Mar'at bahwa propaganda adalah
suatu teknik, suatu cara atau suatu usaha yang sistematis, serta sungguh
dipikirkan secara mendalam di mana teknik, cara atau usaha ini dilakukan baik
oleh seseorang maupun oleh kelompok orang untuk mempengaruhi pendapat atau
sikap orang lain atau kelompok.
4.
Berdasarkan ketiga definisi propaganda menurut para ahli
diatas dan ditambah oleh pengertian propaganda oleh Paus Urban VIII dapat
diambil suatu kesimpulan awal bahwa propanda adalah kegiatan yang dilakukan
secara persuasif, bukan dengan koersif.
B.
Tipologi propaganda
Propagandis
mencoba untuk mengarahkan opini publik untuk mengubah tindakan dan harapan dari
target individu. Yang membedakan propaganda dari bentuk-bentuk lain dari
rekomendasi adalah kemauan dari propagandis untuk membentuk pengetahuan dari
orang-orang dengan cara apapun yang pengalihan atau kebingungan.
Propaganda
adalah senjata yang ampuh untuk merendahkan musuh dan menghasut kebencian
terhadap kelompok tertentu, mengendalikan representasi bahwa itu adalah
pendapat dimanipulasi. Metode propaganda termasuk kegagalan untuk tuduhan
palsu.
propaganda
dapat digolongkan menurut sumbernya:
·
"propaganda
putih" berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi secara terbuka.
·
"propaganda
hitam" berasal dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi
sebenar-benarnya bermusuhan.
·
"propaganda
abu-abu" berasal dari sumber yang dianggap netral tapi sebenarnya
bermusuhan.
Propaganda
telah berkembang dalam perang psikologis di mana propaganda menemukan
ekstensinya.
·
propaganda
politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk
pencapaian tujuan strategis dan taktis.
·
propaganda
sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke dalam
lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.
C. Komponen propaganda
1. Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau
orang yang dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan
tertentu.
2. Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan
menerima pesan dan kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh
komunikator.
3. Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa
agar mencapai tujuannya dengan efektif.
4. Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi
dengan situasi dari komunikan.
5. Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan
isi dan tujuan yang hendak dicapai.
6. Dilakukan secara terus menerus.
7. Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/kepercayaan,
atau doktrin.
8. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan
perilaku individu/kelompok, dengan teknik-teknik memengaruhi.
9. Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya
kegiatan propaganda yang bersangkutan.
10. Menggunakan cara sistematis prosedural dan
perencanaan.
11. Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan
yang kongkrit untuk
memengaruhi dan mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan
keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.
D. Sejarah propaganda
Propaganda Kuno
Propaganda sudah ada sejak awal terdokumentasinya sejarah
manusia. Inskrpsi
Behistun (515 SM) yang menggambarkan kenaikan Darius I ke tahta Persia merupakan contoh propaganda awal. Arthashastra yang ditulis oleh Chanakya (350 - 283 SM),
profesor di Universitas Takshashila, membahas propaganda secara
detail, termasuk cara menyebarkan propaganda dan pemakaiannya dalam peperangan. Muridnya, Chandragupta
Maurya (340 - 293 SM), menggunakan cara-cara ini untuk
mendirikan dan menjadi pemimpin Kekaisaran Maurya.[4] Tulisan karya
penulis Romawi Kuno seperti Livy (59 SM - 17 M) dianggap propaganda pro-Romawi yang
hebat. Contoh lain adalah The War of the Irish with the Foreigners abad ke-12, oleh para Dál
gCais yang menggambarkan mereka sebagai penguasa sejati Irlandia.
Pergeseran makna
Pada abad ke-17 Gereja Katolik Roma mendirikan the congregation de
propaganda (sebuah usaha untuk mempropagandakan kepercayaan tersebut)
namun kalimat ini menjadi berkonotasi negatif (bermakna negatif) saat
diterapkan pada abad ke-20.
Beberapa hal yang dianggap memiliki kedekatan hubungan dengan propaganda
adalah kesalahan informasi seperti inflasi bahasa dan penggelembungan bahasa yang disebarluaskan.
Sifat
1.
Tertutup/terselubung.
2.
Terbuka.
3.
Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka.
Jenis
1.
propaganda agitasi bertujuan agar komunikan bersedia memberikan pengorbanan yang besar
bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan
cita-cita.[butuh rujukan]
2.
propaganda vertikal dengan melalui media massa.
3.
propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan
komunikasi organisasi dibanding komunikasi massa.
4.
propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.
Sistem
1.
Penggunaan simbol-simbol agar komunikan tidak tersadar dengan arah dan
tujuan dari keinginan komunikator
2.
Penggunakan fakta sebagai alat pemaksa agar komunikan menerima pesan dan
melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh komunikator
Metode
1.
Metode Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa ketakutan
bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator
2.
Metode Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara
menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar
dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator
3.
Metode pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebarluaskan pesan serta
dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga
melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator
E.
Hubungan antara Iklan, Humas, dan
propaganda
Dalam
bidang periklanan atau kehumasan untuk tujuan komersial, bisa jadi sesuatu itu
bukan murni propaganda, namun dapat mengandung elemen propaganda saat
pesan bertujuan untuk menyesatkan penerima pesan dengan menyembunyikan:
1. Sumber informasi
2. Tujuan informan
3. Sisi lain cerita (hanya satu pihak)
4. Konsekuensi saat pesan ini diadopsi.
F. Teknk-teknik propaganda
1.
Pemberian julukan (Name calling)
adalah penggunaan julukan untuk menjatuhkan seseorang, istilah, atau ideologi
dengan memberinya arti negatif.
Cap PKI pada penduduk desa tertentu. (Berakibat penduduk tersebut ditangkap
karena menganut ideologi yang dilarang pada masa pemerintahan orde baru).
2. Glittering Generality (Glittering
Generality) adalah penyampaian pesan yang memiliki implikasi bahwa sebuah
pernyataan atau produk diinginkan oleh banyak orang atau mempunyai dukungan
luas.
· Jutaan orang mendukung aborsi (perhatikan
bahwa jumlah orang dan lokasi tidak dinyatakan secara spesifik).
· Semua dokter gigi menggunakan Oral B (perhatikan bahwa
jumlah dan lokasi tidak dinyatakan secara spesifik).
3. Teknik transfer adalah
suatu teknik propaganda dimana orang, produk, atau organisasi diasosiasikan
dengan sesuatu yang mempunyai kredibilitas baik/ buruk.
Sampoerna Hijau, enaknya rame-rame (baca: rokok
diasosiasikan dengan persahabatan)
4. Tebang pilih (Card
stacking) adalah suatu teknik pemilihan fakta dan data untuk membangun
kasus dimana yang terlihat hanya satu sisi suatu isu saja, sementara fakta yang
lain tidak diperlihatkan.
5. Penyamarataan yang berkilap (Glittering
generalities) adalah teknik dimana sebuah ide, misi, atau produk
diasosiasikan dengan hal baik seperti kebebasan, keadilan, dan demokrasi.
Marlboro citarasa Amerika sejati
6. Manusia biasa (Plain
folks) adalah salah satu teknik propaganda yang menggunakan pendekatan yang
digunakan oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya rendah hati dan empati
dengan penduduk pada umumnya.
a. Cara ini banyak digunakan untuk kampanye untuk
memperoleh kekuasaan politik (kursi presiden, bupati, pemerintah daerah).
Biasanya acara telah dirancang sedemikian rupa saat individu yang dicalonkan
lewat, maka ia akan mencium bayi, bersalaman dengan orang biasa, hingga memeluk
orang papa.
7. Kesaksian (testimonial)
adalah salah satu teknik propaganda yang paling umum digunakan dimana
ditampilkan seseorang yang untuk bersaksi dengan tujuan mempromosikan produk
tertentu, kadang-kadang dalam kesaksiannya orang yang sama menjelek-jelekkan
produk yang lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
propaganda adalah suatu teknik,
suatu cara atau suatu usaha yang sistematis, serta sungguh dipikirkan secara
mendalam di mana teknik, cara atau usaha ini dilakukan baik oleh seseorang
maupun oleh kelompok orang untuk mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain
atau kelompok.
Sekarang kata propaganda memiliki
arti yang jelek. Definisi propagandaberkembang ke arah yang bersifat
pembohongan dan ataupun manipulasi. Hal ini dapat kita terima karena propaganda
yang terjadi selama perang Dunia I dan seterusnya, terlalu banyak propaganda
yang dilakukan oleh Negara-negara (bacapengertian negara). Propaganda yang dilakukan berupa kebohongan, dalih politik (baca pengertian politik) dan kisah kekejaman yang digunakan untuk mencapai tujuan perang. Hal ini
tidak sejalan dengan definisi propaganda yang hanya menanam kan ide bukan
kebohongan yang kemudian menyebar ke seluruh negeri sasaran propaganda.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Altheide, David L. & Johnson, John M. Bureaucratic Propaganda.
Boston: Allyn and Bacon, Inc. (1980)
Ø
Robert Cole. Propaganda in Twentieth Century War and Politics (1996)
Ø
Cunningham, Stanley, B. The Idea of Propaganda: A Reconstruction.
Westport, Conn.: Praeger. (2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar