SELAMAT MEMBACA SOBAT... SEMOGA BERMANFAAT AMIIN... BB : 542B97DF

Rabu, 28 Mei 2014

Tafsir Q.S. Al-lahab

MAKALAH
TAFSIR QURAN SURAT AL-LAHAB


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5            : ANGGA ABDUL MALIK
                                                           ARSELAWATI
                                                           DAMAYANTI
Mata kuliah                  : TAFSIR TARBAWI
PRODI                          : Manajemen Pendidikan Islam
SEMESTER                 : II (DUA)

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM

2014

TAFSIR Q.S. AL-LAHAB AYAT 1-5; DIRASAH TAHLILIYAH
A.    MUQADDIMAH
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Fath. Nama Al Lahab diambil dari kata Al Lahab yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api. Surat ini juga dinamakan surat Al Masad (sabut penjerat).
Pokok-pokok isinya: Cerita Abu Lahab dan isterinya yang menentang Rasulullah s.a.w. Keduanya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab, tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.
Al-Biqa’i menegaskan bahwa tujuan utama suarah ini adalah memastikan kerugian sang kafir walaupun dia adalah orang yang paling dekat hubungan kerabatnya kepada manusia yang paling beruntung ( Nabi Muhammad SAW ). Ini menunjukkan bahwa Allah yang menetapkan ajaran agama yang menyandang keagungan yang tidak dapat dilukiskan. Dia melakukan apa yang dia kehendaki, karena tidak ada yang serupa dengann-Nya. Itu untuk mendorong manusia meyakini ajaran Tauhid. ( Al-Mishbah : 2002 : 595 )

A.    TEKS AYAT DAN TERJEMAH
تَبَّتْ يَدَااَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّ (۱) مَااَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَاكَسَبَ (۲) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (۳) وَّامْرَاَتُهُ حَمَّا لَةَ الْحَطَبِ (٤) فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ (٥)
1.      Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
2.      Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
3.      Kelak dia akan masuk kedalam api yang bergejolak (neraka).
4.      Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (pembawa fitnah).
5.      Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
A.    KAJIAN KOSA KATA
1.      At-tabat artinya hancur dan merugi. Maksud ayat ini adalah             : تبت يدا ابي لهب  Abu Lahab merugi dan binasa.
2.      Ia akan mendapati panasnya dan akan merasakannya.                       : سيصلى 
3.      Apakah kayu bakar yang dimaksudkan di sini? Memang                  : حما لة الحطب
Arwa binti harbin Umayyah saudara perempuan abu sufyan
dan istri abu lahab itu benar-benar membawa kayu bakar.
atau apakah yang dimaksudkan karena dia seorang wanita
yang berbuat onar dan kerusakan. Ungakapan pada ayat ini
merupakan kiasan un untuk perbuatannya ini.
4.      Tali untuk mengikat                                                                            : مسد



A.    ASBABUNNUZUL DAN MUNASABAH SURAT
Suatu ketika Rasulullah SAW mendaki bukit shafa di Mekkah, untuk berseru mengisyaratkan akan adanya bahaya yang mengancam. Maka berkumpullah sejumlah penduduk Mekkah termasuk Abu Lahab. Nabi SAW antara lain bersabda: “Seandainya aku menyampaikan kepada kamu bahwa akan ada musuh yang menyerang di pagi atau sore hari, apakah kamu akan mempercayaiku?” Mereka menjawab bahwa: “Kami tidak pernah mengetahiu kamu berbohong”. Nabi SAW kemudian menjelaskan kepada mereka tentang ancamam hari Akhir yang akan mereka hadapi , jika mereka mengabaikan  tuntunan Allah. Mendengar itu Abu Lahab berseru: “Binasalah engkau sepanjang hari! Apakah untuk itu engkau mengumpulkan kami?” Maka turunlah surah ini. ( Al-Mishbah : 2002 : 596 )
Peristiwa diatas diperkirakan terjadi pada tahun IV setelah kenabian. Ada juga yang meriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Lahab datang kepada Nabi bertanya apa yang akan diperoleh jika dia memeluk Islam ? Nabi menjawab: “Seperti yang diperoleh kaum muslimin” Abu Jahl menjawab: “Celakalah agama ini, bila aku dipersamakan dengan mereka”. Maka turunlah ayat ini. ( Al-Mishbah : 2002 : 596 )
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa istri Abu Lahab menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilalui Nabi SAW. Ayat ini ( Q.S. Al-Lahab : 1-4 ) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan bahwa orang yang menghalang-halangi dan menyebarkan permusuhan terhadap Islam akan mendapat Siksaan Allah. (ASbabun Nuzul : 2002 : 688 )
Adapun munasabah surah Al-Lahab dengan surah sebelumnya yaitu surah An-Nasr bahwa menerangkan tentang kemenangan yang diperoleh Nabi Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya. Sementara pada surah ini Allah menjelaskan tentang kebinasaan dan siksaan yang akan diderita oleh Abu Lahab dan istrinya sebagai orang-orang yang menentang Nabi Muhammad SAW. Dan munasabah surah ini dengan surah sesudahnya yaitu surah Al-Ikhlas yang mengemukakan  bahwa Tauhid dalam Islam adalah Tauhid yang semurni-murninya. ( Al-‘Usyr Al-Akhir : - : 75 )

A.    PEMBAHASAN TAFSIR Q.S. AL-LAHAB
تَبَّتْ يَدَااَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّ (۱)
“binasalah kedua tangan abu lahabdan benar-benar binasa dia!
(تَبَّتْ) maksudnya adalah kebinasaan dan kerugian besar, sesatlah perbuatannya dan apa yang ia kerjakan. Sedangkan (وَتَبَّ) maksudnya sungguh telah merugi/binasa dan kebinasaannya serta kehancurannya benar-benar terjadi. Allah ‘Azza wa Jalla memulai firmanNya dengan menyebutkan (تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ) “Binasalah kedua tangan Abu Lahab” sebelum menyebutkan diri Abu Lahab karena tanganlah yang digunakan untuk berbuat, bekerja, mengambil sesuatu dan memberinya.


مَااَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَاكَسَبَ (۲)
“Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan”
Huruf (مَا) dalam ayat ini adalah adalah huruf (مَا) istifhamiyah/pertanyaan sehingga maknanya ‘apakah ada manfaat harta dan apa yang ia usahakan ?’ maka jawabannya adalah tidak sama sekali. Huruf (مَا) juga dapat bermakna nafiyah/penolakan. Sehingga maknanya tidak bermanfaat baginya harta dan apa yang ia usahakan. Kedua makna ini saling berkaitan, harta yang dimiliki dan apa yang ia usahakan tidak bermanfaat sedikitpun baginya padahal menurut kebiasaan bahwa harta dan apa yang ia usahakan memberikan manfaat bagi pemiliknya. Walaupun demikian apa yang ia miliki tidaklah dapat menyelamatkannya dari siksa neraka. Sebagian ulama menafsirkan (مَا كَسَبَ) “apa yang dia usahakan” dengan anak. Sehingga maknanya “tidaklah bermanfaat baginya harta dan anaknya”. Yang lebih tepat bahwa ayat menunjukkan keumuman sehingga termasuk di dalamnya anak, harta yang diusahakan, kemuliaan dan kedudukan yang berusaha ia raih. Sehingga seluruh yang ia usahakan baik berupa kemuliaan dan kewibawaan maka itu semua tidak bermanfaat sedikitpun untuk menyelamatkannya dari neraka.

سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (۳)
“Kelak dia akan masuk kedalam api yang bergejolak (neraka)”
Huruf sin (س) pada kata (سَيَصْلَى) merupakan tanfis yang menunjukkan akan benar-benar terjadi dan dalam waktu yang dekat. Maksudnya Abu Lahab akan benar-benar dimasukkan ke neraka yang bergejolak dalam waktu yang dekat. Karena selama apapun seseorang hidup di dunia jika dibandingkan dengan akhirat maka hal itu akan sangat dekat/singkat12.
Disebutkan bahwa sebelum meninggalnya Abu Lahab diserang penyakit yang sangat akut. Penyakit tersebut adalah penyakit yang disebut (العدسة) sejenis bisul. Pada saat itu orang arab sangat menjauhi orang yang terkena penyakit ini sebagaimana mereka menjauhi orang yang terkena penyakittha’un/pes. Sehingga ketika dia telah meninggal tidak ada seorangpun yang sanggup memandikannya hingga pada hari ketiga, anaknya mengguyur jasadnya dari kejauhan.

وَّامْرَاَتُهُ حَمَّا لَةَ الْحَطَبِ (٤)
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (pembawa fitnah)”
Istri Abu Lahab merupakan salah seorang wanita terpandang di kalangan Quraisy*. Dia adalah Ummu Jamiil namanya Arwaa bintu Harbu bin ‘Ummayyah. Dia adalah saudara perempuan Abu Sufyan. Istri Abu Lahab ini termasuk orang yang membantunya dalam kekafiran dan penentangannya kepada risalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Oleh karena itulah dia kelak akan bersama suaminya di hari qiyamat di dalam adzab neraka jahannam.
(حَمَّالَةَ) merupakan bentuk sighah muballaghah yang menunjukkan banyak. Disebutkan bahwa ia membawa banyak kayu berduri yang akan diletakkan di jalan yang dilalui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan tujuan untuk mengganggu beliau.

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ (٥)
“Dilehernya ada tali dari sabut yang dipintal”
Yakni dia pergi ke gurun dengan membawa tali dari sabut untuk membawa kayu-kayu berduri yang akan ia letakkan di jalan yang dilalui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Jika kita lihat dengan teliti berdasarkan penafsiran di atas terlihat bertapa istri Abu Lahab ini memiliki tekad yang sangat kuat untuk menganggu dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam karena ia rela mengorbankan dirinya dengan segala kehormatan yang dimilikinya. Namun demikian ia tanggalkan semuanya demi mengganggu dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan membantu suaminya. Diriwayatkan dari Ats Tsauriy Rahimahullah, beliau mengatakan (حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ), “Adalah kalung dari api, yang panjangnya 70 hasta”.

A.    HIKMAH TARBIYAH
Dalam surat Al- Lahab ini, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik, diantaranya:
1. Surat ini merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Dimana Allah menurunkan surat ini dalam kondisi Abu Lahab dan istrinya masih hidup, sementara keduanya telah divonis sebagai orang yang akan disiksa didalam api neraka, yang konsekuensinya mereka berdua tidak akan menjadi orang yang beriman. Dan apa yang dikabarkan Allah subhanahu wata’ala Dzat Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib pasti terjadi.
2. Tidak berguna sedikitpun harta benda (untuk melindungi) seseorang dari azab Allah ketika ia melakukan perbuatan yang mendatangkan murka Allah subhanahu wata’ala.
3. Haramnya menganggu orang beriman secara mutlak.
4. Tidak bermanfaat sedikitpun hubungan kekerabatan seorang musyrik, dimana Abu Lahab adalah pamannya Nabi tetapi ia di dalam neraka.
5. Hubungan kekeluargaan dapat bermanfaat jika itu dibangun di atas keimanan. Lihatlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Lahab punya kedekatan dalam kekerabatan, namun hal itu tidak bermanfaat bagi Abu Lahab karena ia tidak beriman.
6. Tidak bermanfaatnya harta dan keturunan bagi orang yang tidak beriman, namun sebenarnya harta dan keturunan dapat membawa manfaat jika seseorang itu beriman.
7. Bahaya saling tolong menolong dalam kejelekan sebagaimana dapat dilihat dari kisah Ummu Jamil yang membantu suaminya untuk menyakiti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.


PENUTUP
Demikian surah ini menggambarkan kesudahan yang dialami oleh salah seorang yang memusuhi Nabi saw. dan demikian pula yang akan oleh setiap yang memusuhi Nabi Muhammad saw.
REFERENSI
-          M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Bandung: Mizan, 2002
-          Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Tafsir Juz ‘Amma
-          HR. Bukhari no. 4972 dan Muslim no. 208.
-          Shahih Tafsir Ibnu Katsir hal. 701/IV 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar