SELAMAT MEMBACA SOBAT... SEMOGA BERMANFAAT AMIIN... BB : 542B97DF

Kamis, 02 Juli 2015

Manajemen HUMAS

PROPAGANDA 



DISUSUN OLEH :
ANGGA ABDUL MALIK
1341170505005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang terus menerus tanpa  berhenti sedikitpun memberikan dan melimpahkan rahmat dan nikmatnya yang tidak terhitung kepada penulis. Terutama nikmat iman, islam dan kesehatan serta kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penulis meyakini bahwa penulisan karya tulis ini, mustahil selesai tanpa pertolongan dan bimbingan Allah SWT. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada sang panutan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.
Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna. Memang tidak mudah bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini, karena banyak hambatan dan tantangan yang harus penulis hadapi baik dari faktor internal maupun eksternal. Maka disinilah pertolongan Alla SWT dan peran orang-orang terdekat yang dapat memberikan pemikiran dan motivasi, serta dukungan semua pihak penulis rasakan.
Penulis juga tidak lupa memohon untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan ini terdapat hal yang tidak berkenan. Namun demikian penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan para pembaca umumnya.

Karawang, 12 April 2015
Penulis,


ANGGA ABDUL MALIK


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasisecara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksirasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.
B.   Rmusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      definsi propaganda
2.      Tipologi propaganda
3.      Komponen propaganda
4.      Sejarah propaganda
5.      Hubungan antara iklan, humas, dan propaganda
6.      Teknik-teknik propaganda
C.  Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah mengerti dan dapat memahami propaganda, yang meliputi: definisi, tipologi, komponen, sejarah, dan teknik-teknik propaganda.
D.  Manfaat penulisan

Sebagai tambahan khasanah keilmuan yang kita punya khususnya dalam bidang ilmu Manajemen Humas dan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Bumi Pertiwi ini.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Definisi propaganda
Pengertian Propaganda | Propaganda adalah salah satu aktivitas komunikasi (bacapengertian komunikasi) yang telah ada sejak dulu, dan sangat sering digunakan dalam dunia politik (baca pengertian politik).Pengertian propanda telah berkembang sejak awal pertama kali kata itu diungkapkan oleh pemimpin umat kristiani Paus Urban VIII.
Pengertian Propaganda | Propagare adalah bahasa latin untuk kata propaganda ini, yang mempunyai arti cara tukang kebun untuk menyemaikan tunas tanaman ke dalam tanah/lahan untuk memproduksi tanaman baru yang nantinya akan tumbuh sendiri. Dari kata propagare inilah yang kemudian digunakan oleh Gereja Katolik Roma yang diadopsi secara sosiologis yang berarti penyebaran ide-ide atau doktrin agama Kristen ke dalam masyarakat secara terstruktur dan terencana.
(Apa pengertian ahli) Definisi proganda menurut Kamus Oxford, adalah suatu himpunan atau program untuk menyebarkan suatu dokrin. Selanjutnya, perkembangan terhadap kondisi masyarakat (baca pengertian masyarakat) membuat pengertian propaganda lebih berkembang lagi bahkan pengertian propanda menjadi hal yang lain dari definisi awalnya.
Sekarang kata propaganda memiliki arti yang jelek. Definisi propagandaberkembang ke arah yang bersifat pembohongan dan ataupun manipulasi. Hal ini dapat kita terima karena propaganda yang terjadi selama perang Dunia I dan seterusnya, terlalu banyak propaganda yang dilakukan oleh Negara-negara (bacapengertian negara). Propaganda yang dilakukan berupa kebohongan, dalih politik (baca pengertian politik) dan kisah kekejaman yang digunakan untuk mencapai tujuan perang. Hal ini tidak sejalan dengan definisi propaganda yang hanya menanam kan ide bukan kebohongan yang kemudian menyebar ke seluruh negeri sasaran propaganda.



Berikut beberapa pengertian dan definisi propaganda dari para ahli:
1.      Leonard Doob
Pengertian propanda menurut Leonard Doob bahwa propaganda adalah usaha untuk mempengaruhi dan mengendalikan kepribadian serta perilaku orang lain ke arah tujuan-tujuan yang tidak ilmiah dan masih diragukan kebenarannya dalam masyarakat tertentu.
2.      Ferdinan Tonnies
Definisi propaganda menurut Ferdinand Tonnies bahwa propanda adalah suatu kegiatan untuk menggerakkan (mobilisize) pendapat secara umum (mass opinion) secara besar-besaran yang bertujuan menyebarkan suatu ide tanpa memperdulikan kecocokan dan kebenarannya
3.      Prof. Mar'at
Pengertian propaganda menurut Prof. Mar'at bahwa propaganda adalah suatu teknik, suatu cara atau suatu usaha yang sistematis, serta sungguh dipikirkan secara mendalam di mana teknik, cara atau usaha ini dilakukan baik oleh seseorang maupun oleh kelompok orang untuk mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain atau kelompok.
4.      Berdasarkan ketiga definisi  propaganda menurut para ahli diatas dan ditambah oleh pengertian propaganda oleh Paus Urban VIII dapat diambil suatu kesimpulan awal bahwa propanda adalah kegiatan yang dilakukan secara persuasif, bukan dengan koersif.

B.   Tipologi propaganda
Propagandis mencoba untuk mengarahkan opini publik untuk mengubah tindakan dan harapan dari target individu. Yang membedakan propaganda dari bentuk-bentuk lain dari rekomendasi adalah kemauan dari propagandis untuk membentuk pengetahuan dari orang-orang dengan cara apapun yang pengalihan atau kebingungan.
Propaganda adalah senjata yang ampuh untuk merendahkan musuh dan menghasut kebencian terhadap kelompok tertentu, mengendalikan representasi bahwa itu adalah pendapat dimanipulasi. Metode propaganda termasuk kegagalan untuk tuduhan palsu.
propaganda dapat digolongkan menurut sumbernya:
·         "propaganda putih" berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi secara terbuka.
·         "propaganda hitam" berasal dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi sebenar-benarnya bermusuhan.
·         "propaganda abu-abu" berasal dari sumber yang dianggap netral tapi sebenarnya bermusuhan.
Propaganda telah berkembang dalam perang psikologis di mana propaganda menemukan ekstensinya.
·         propaganda politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk pencapaian tujuan strategis dan taktis.
·         propaganda sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.

C.  Komponen propaganda
1.      Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau orang yang dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.
2.      Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
3.      Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya dengan efektif.
4.      Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari komunikan.
5.      Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
6.      Dilakukan secara terus menerus.
7.      Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/kepercayaan, atau doktrin.
8.      Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok, dengan teknik-teknik memengaruhi.
9.      Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.
10.  Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.
11.  Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit untuk memengaruhi dan mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.

D.  Sejarah propaganda
Propaganda Kuno
Propaganda sudah ada sejak awal terdokumentasinya sejarah manusia. Inskrpsi Behistun (515 SM) yang menggambarkan kenaikan Darius I ke tahta Persia merupakan contoh propaganda awal. Arthashastra yang ditulis oleh Chanakya (350 - 283 SM), profesor di Universitas Takshashila, membahas propaganda secara detail, termasuk cara menyebarkan propaganda dan pemakaiannya dalam peperangan. Muridnya, Chandragupta Maurya (340 - 293 SM), menggunakan cara-cara ini untuk mendirikan dan menjadi pemimpin Kekaisaran Maurya.[4] Tulisan karya penulis Romawi Kuno seperti Livy (59 SM - 17 M) dianggap propaganda pro-Romawi yang hebat. Contoh lain adalah The War of the Irish with the Foreigners abad ke-12, oleh para Dál gCais yang menggambarkan mereka sebagai penguasa sejati Irlandia.

Pergeseran makna
Pada abad ke-17 Gereja Katolik Roma mendirikan the congregation de propaganda (sebuah usaha untuk mempropagandakan kepercayaan tersebut) namun kalimat ini menjadi berkonotasi negatif (bermakna negatif) saat diterapkan pada abad ke-20.
Beberapa hal yang dianggap memiliki kedekatan hubungan dengan propaganda adalah kesalahan informasi seperti inflasi bahasa dan penggelembungan bahasa yang disebarluaskan.

Sifat
1.      Tertutup/terselubung.
2.      Terbuka.
3.      Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka.

Jenis
1.      propaganda agitasi bertujuan agar komunikan bersedia memberikan pengorbanan yang besar bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita.[butuh rujukan]
2.      propaganda vertikal dengan melalui media massa.
3.      propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi dibanding komunikasi massa.
4.      propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.

Sistem
1.      Penggunaan simbol-simbol agar komunikan tidak tersadar dengan arah dan tujuan dari keinginan komunikator
2.      Penggunakan fakta sebagai alat pemaksa agar komunikan menerima pesan dan melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh komunikator

Metode
1.      Metode Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa ketakutan bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator
2.      Metode Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator
3.      Metode pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebarluaskan pesan serta dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator

E.   Hubungan antara Iklan, Humas, dan propaganda
Dalam bidang periklanan atau kehumasan untuk tujuan komersial, bisa jadi sesuatu itu bukan murni propaganda, namun dapat mengandung elemen propaganda saat pesan bertujuan untuk menyesatkan penerima pesan dengan menyembunyikan:
1.       Sumber informasi
2.       Tujuan informan
3.       Sisi lain cerita (hanya satu pihak)
4.       Konsekuensi saat pesan ini diadopsi.
F.   Teknk-teknik propaganda
1.      Pemberian julukan (Name calling) adalah penggunaan julukan untuk menjatuhkan seseorang, istilah, atau ideologi dengan memberinya arti negatif.
Cap PKI pada penduduk desa tertentu. (Berakibat penduduk tersebut ditangkap karena menganut ideologi yang dilarang pada masa pemerintahan orde baru).
2.      Glittering Generality (Glittering Generality) adalah penyampaian pesan yang memiliki implikasi bahwa sebuah pernyataan atau produk diinginkan oleh banyak orang atau mempunyai dukungan luas.
·  Jutaan orang mendukung aborsi (perhatikan bahwa jumlah orang dan lokasi tidak dinyatakan secara spesifik).
·  Semua dokter gigi menggunakan Oral B (perhatikan bahwa jumlah dan lokasi tidak dinyatakan secara spesifik).
3.      Teknik transfer adalah suatu teknik propaganda dimana orang, produk, atau organisasi diasosiasikan dengan sesuatu yang mempunyai kredibilitas baik/ buruk.
Sampoerna Hijau, enaknya rame-rame (baca: rokok diasosiasikan dengan persahabatan)
4.      Tebang pilih (Card stacking) adalah suatu teknik pemilihan fakta dan data untuk membangun kasus dimana yang terlihat hanya satu sisi suatu isu saja, sementara fakta yang lain tidak diperlihatkan.
5.      Penyamarataan yang berkilap (Glittering generalities) adalah teknik dimana sebuah ide, misi, atau produk diasosiasikan dengan hal baik seperti kebebasan, keadilan, dan demokrasi.
Marlboro citarasa Amerika sejati
6.      Manusia biasa (Plain folks) adalah salah satu teknik propaganda yang menggunakan pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya rendah hati dan empati dengan penduduk pada umumnya.
a.       Cara ini banyak digunakan untuk kampanye untuk memperoleh kekuasaan politik (kursi presiden, bupati, pemerintah daerah). Biasanya acara telah dirancang sedemikian rupa saat individu yang dicalonkan lewat, maka ia akan mencium bayi, bersalaman dengan orang biasa, hingga memeluk orang papa.

7.      Kesaksian (testimonial) adalah salah satu teknik propaganda yang paling umum digunakan dimana ditampilkan seseorang yang untuk bersaksi dengan tujuan mempromosikan produk tertentu, kadang-kadang dalam kesaksiannya orang yang sama menjelek-jelekkan produk yang lain.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
propaganda adalah suatu teknik, suatu cara atau suatu usaha yang sistematis, serta sungguh dipikirkan secara mendalam di mana teknik, cara atau usaha ini dilakukan baik oleh seseorang maupun oleh kelompok orang untuk mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain atau kelompok.
Sekarang kata propaganda memiliki arti yang jelek. Definisi propagandaberkembang ke arah yang bersifat pembohongan dan ataupun manipulasi. Hal ini dapat kita terima karena propaganda yang terjadi selama perang Dunia I dan seterusnya, terlalu banyak propaganda yang dilakukan oleh Negara-negara (bacapengertian negara). Propaganda yang dilakukan berupa kebohongan, dalih politik (baca pengertian politik) dan kisah kekejaman yang digunakan untuk mencapai tujuan perang. Hal ini tidak sejalan dengan definisi propaganda yang hanya menanam kan ide bukan kebohongan yang kemudian menyebar ke seluruh negeri sasaran propaganda.

DAFTAR PUSTAKA
Ø  Altheide, David L. & Johnson, John M. Bureaucratic Propaganda. Boston: Allyn and Bacon, Inc. (1980)
Ø  Robert Cole. Propaganda in Twentieth Century War and Politics (1996)
Ø  Cunningham, Stanley, B. The Idea of Propaganda: A Reconstruction. Westport, Conn.: Praeger. (2002)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar